Selasa, 28 Februari 2012

ANGEL OF THE NIGHT PART 1


Dear Diary                                                                                        12 Januari 2011
Sulit rasanya bernapas untukku saat ini. Ada kepedihan yang mendalam ku rasakan seketika dalam angan dan lamunanku kembali terulang perih pedih yang ku rasa. Seonggok harapan palsu yang selama ini kau berikan. Harus aku katakan aku pernah pasrahkan seluruhnya untukmu bahkan hati ku seutuhnya.Namun apalah dayaku ternyata waktu yang ku jalani tak membuatku menemukan suatu jawaban pasti.Masih ada hati untuk bicara ketika napasku justru sesak saat melihat dirimu bersamanya,meski semua ku sembunyikan.Aku kembali di sini,menanti dengan tetesan air mata yang sulit untuk berhenti.
                     
                                                                           Ana Angelita
Ku tutup kembali diary itu.Ku usap air mata ku yang jatuh menetes.Kerinduan ini begitu menyiksaku dan tanpa aku mengerti kenapa hati ini masih berpihak pada Rian. Haruskah aku tetap seperti ini.Lamunanku kembali pada masa itu ketika aku dan Rian masih bersama.Ketika masih bertimbun cinta Rian untukku.Ketika pertama kali Rian mengucapkan kata cintanya.
“Ana,”panggil Rian ketika aku dan Ade keluar dari gerbang
“Hei,Rian.Ada apa?”tanyaku
“Aku ingin bicara sebentar,boleh?”tanya nya dengan wajah memelas
Pandanganku beralih pada Ade,aku tak mau dia tersinggung jika ku tinggalkan dan pergi bersama Rian.
“Udah pergi aja,aku bisa balik duluan kok,”ujar Ade mengerti pandanganku
Aku tersenyum Ade menjauh,pergi untuk pulang lebih dulu.
“Kita mau kemana nih?”
“Ikut aku aja ,deh”ujar Rian menarik tanganku.
Tok..tok…tok
Akh,ketukan pintu mengakhiri lamunan pedih perihku.
“Non,ada tamu,”ujar bi ipah dari luar pintu.
“Siapa bi?”tanyaku
“Tidak tau ,non.Katanya temen Non Ana.”
“Suruh tunggu di luar ya,bi”ucapku sambil berjalan menuju kamar mandi.
Tak ku dengar lagi suara Bi Ipah.Di kamar mandi yang berukuran cukup besar di kamarku,ku usap tubuhku,air mengalir lembut menyentuh setiap lekukan tubuhku.Tak ku sangka seharian aku tak mandi membuatku benar-benar menikmati setiap sentuhan air itu pada tubuhku.Selesai sudah aku menikmati sentuhan itu.Ku langkahkan kaki ku menuju ruang tamu di lantai satu. Dalam pandanganku tampak seorang laki-laki dengan postur tubuh tinggi,T-shirt putih dan celana jeans tapi aku merasa tak mengenali laki-laki itu.
“Siapa kamu?”tanyaku,masih memandang laki-laki itu dari belakang.
Laki-laki itu berbalik. Memberikan senyum penuh arti yang tak mampu aku definisikan.
“Lama amat turunnya putri tidur?Masa udah lupa sama  aku sich?”ujarnya menghampiriku
“Putri tidur? Sejak kapan aku punya nama putri tidur? Yang aku tanyakan kamu itu siapa?”
“Oke,ini memang udah 10 tahun wajar kalau kamu lupa sama aku tapi ga wajar donk,kalau kamu lupa sama nama panggilan kamu,”
“Kamu tuh terlalu bertele-tele ya? Kalau kamu ga mau bilang kamu siapa,lebih baik kamu pergi dari rumah aku!”
“Wah,kamu tambah cerewet ya setelah sepuluh tahun. Lita,Enggar merindukanmu,”ujarnya menyentuh hidungku.
Akh, gerakan itu,Enggar?
“Enggar?Kamu Enggar?Enggar yang dulu sering kentut sembarang tempat itu kan?”
“Ampunnnnn,deh. Nama aja ga di ingat soal kentut di ingat,”
“Hahahahaha, mana mungkin aku lupa kamu kan sering banget kentut waktu sama aku,apalagi waktu kita main nikah-nikahan kamu kentut berapa kali ya?hahahhahaha,”ujarku tak berhenti
“Aduh,aku balik ke Australi aja deh”ujarnya berjalan ke arah puntu keluar.
Ku tarik kerah putihnya.
“Enggar, sejak kapan kamu jadi ambekan gini sich?”
“Abis,dari tadi nyinggung kentut mulu sih.Itukan masa lalu,”
“Iya deh iya,sorry deh. Kapan kamu balik ke Indonesia? Kok ga ngasih kabar ke aku sich?”
“Emang kalau aku kasih kabar kamu mau jemput aku di air port?”ujar Enggar merangkulku..
“Males lah tapi paling enggak aku kan bisa suruh Pak Min yang jemput,”ujarku menjitak kepalanya.
“Ogah lah,aku lebih suka sendiri, kalau kamu nawarin jemput aku sendiri tanpa pak Min baru aku mau,”ujarnya lagi.
“Yeeeee,maunya. Aku kan sibuk tau!”ucapku setelah kami berdua sama-sama duduk di ruang tamu.
“Sibuk?  Sok dewasa deh kamu,kamu sibuk atau menyibukkan diri?Tante bilang kamu sering bertelor di rumah kok,”
“Bertelor,kamu pikir aku bebek apa?”
“Coba aku liat,”Enggar memperhatikan wajahku.
“Muka cantik,ga da jerawat,ga da bintik-bintik, eh bibir wah,aku tau bibir kamu mirip congor bebek hahahahaha.”ujar Enggar yang lalu berlari.
Aku mengejar Enggar.
“Enak aja,muka kamu tuh persis bebek dasar tukang kentut,awas kamu kalau dapaaat ya.”
Ya, sehari itu aku menikmati kebersamaan ku dengan sobat kecil yang pernah hilang dari kehidupanku. Sobat kecil di masa silam sepuluh tahun lalu. Tanpa ku ketahui Mama menatap kebersamaan kami berdua dan air mata nya menetes penuh arti.
Aku tak pernah tau bahwa Mama menghubungi Enggar dan memintanya kembali untukku. Aku hanya merasa bahagia Enggar kembali. Mungkin Enggar lah yang ku harapkan mampu menyembuhkan hatiku yang sakit ini. Mungkin.

 *   *  *
1.       I WILL YOU BACK
“Hei,putri tidur kamu bener-bener berubah ya?”ujar Enggar suatu hari ketika itu kami sedang duduk santai di gazebo belakang rumah
“Apaan lagi berubah?Aku sama seperti dulu Enggar,hanya tubuh ini saja  yang membuatku sedikit lebih dewasa haha iya kan?”
“Hahaha,sejak kapan kamu jadi narsis gini sih?”
“Eh,itu kenyataan tauuu!”
Tiba-tiba Enggar menyentuh lesung pipi kiriku ketika aku tertawa. Aku menatapnya dengan pandangan bingung.
“Senyum kamu yang berubah,tidak sebebas dulu? Ada apa Lita?”
Inilah yang tidak aku sukai dari Enggar. Dia begitu mengenalku lebih dari aku mengenal diriku sendiri. Bahkan setelah sepuluh tahun Enggar masih seperti dulu,masih sama dengan Enggar yang dulu pernah aku cintai.
“Tak ada masalah Enggar,mungkin senyumku memang tengah terikat dengan hal lain,dan aku sama sekali tak ingin membahas nya,”ujarku tajam
“Hemmmm,sayang sekali. Itu berarti kepulangan ku ke Indonesia jadi sia-sia,dong. Ga bisa liat senyum putri tidur lagi.”
Aku hanya diam. Aku tau itu memang benar-benar suara hati Enggar, melihat senyum putri tidur itu kembali dalam pandangan matanya. Sayangnya senyuman itu telah ku kubur jauh bersama dengan kepedihan hati yang aku rasakan. Meski tak pernah ada yang ingin merasakannya.

Senin, 07 November 2011

cerita ini tentang aku

Maaf. . .kata yang tak pernah mampu tuk ku ucapkan padamu.Kau pergi tinggalkan aku dengan senyuman dan kau bisa melihatku menangis saat mengantarkan kepergianmu.Hei…adakah rasa yang lain yang tercipta dalam segenap benak dan pikiranmu????Pernahkah terbersit dalam pikirmu betapa gundah jiwaku saat tak mampu menemukan mu dalam setiap langkahku???Adakah kau peduli setiap cucuran air mata yang tercipta tanpa mu di sisiku?Aku ada,tepat di hadapan mu namun dengan tega kau palingkan wajahmu dariku,dengan sepenuh hati kau tinggalkan aku dalam diammu.Aku terpaku,berharap waktu kembali pada masa aku tak mengenalmu,berharap masa memilihku untuk maut,dengan begitu takkan pernah ada rasa sakit ini.Hilang,telah hilangkah kata-kata yang dulu pernah kau nyatakan padaku???Telah hilangkah rasa yang pernah tercipta darimu untukku???Telah hilangkah setiap keeping kenangan yang pernah tercipta antara kita???Semudah itukah kau lupakan rasa???
Hanya tanya.Tanya yang tak pernah ku dapat jawabannya.Tanya yang membuatku dilema luar biasa.Tanya yang selalu menjadi bayangan dirimu dalam benakku.Kata telah terucap dalam setiap nada yang ku lantunkan namun tak pernah kau anggap, aku sakit.Salahkah aku jika dalam setiap deru nafas yang ku hembuskan selalu ada namamu???Dosakah aku jika ingin mendapatkan kebebasan cintamu???Bicaralah. . .Aku hanya ingin kau bicara.Aku hanya ingin mendengar satu kata dari mu.Satu kata yang mampu menjadi jawaban atas tanyaku,satu kata yang mampu mengakhiri dilema ini,satu kata yang mungkin mampu membuat aku membenci mu.
Lighthouse.jpgPada akhirnya,di setiap rasa yang membuatku gundah,aku mengerti.Mulai mengerti mengapa kau tak pernah menganggap aku ada dalam jalan hidupmu.Kata yang aku tunggu telah mengakhiri segalanya.Segalanya yang pernah terjadi antara kita semua kandas dalam satu kalimat
“Aku tidak pernah mencintaimu,aku mencintai gadis lain,”ucapmu mudah
“Jadi,selama ini?”desahku dalam tanya.
“Kau hanya sahabat,tak lebih dari itu,”jawabmu tanpa pertimbangan
Tak kuat hatiku bertahan mendengar setiap kata yang terucap dari bibirmu.Mata ini terasa panas sewaktu itu.Aku luluh dalam tetesan air mata dan kau memelukku.Dengan teganya kau peluk aku saat aku mulai belajar membencimu.Dengan teganya kau berikan harapan dalam kekosongan hatimu.Dengan teganya kau buat aku sulit membencimu.
Lighthouse.jpgBenci kah aku padamu???Bagaimana mungkin aku mampu membencimu saat pelukanmu justru menjadi kehangatan untuk hatiku?Bagaimana mungkin aku mampu membencimu saat tangan besarmu yang justru menghapus tetesan air mataku??
Daun-daun kini berguguran,aku ada diantaranya antara daun-daun kuning pepohonan yang berguguran terhembus angin.Aku adalah daun itu,dan kau adalah angin itu.Kau jatuhkan aku dalam muara kegelapan hati yang tak mampu ku pandang.Kau jatuhkan aku dalam kekelaman durja yang membuat air mata ku menetes tak tertahan.Lalu,mengapa aku kembali kau bawa terbang menuju naungan surga di atas sana.Bagaimana mungkin daun mampu membenci angin yang membuat mereka gugur? Saat angin justru kembali menerbangkan daun itu ke langit tinggi di atas sana.Itulah aku padamu Tony.Itulah aku.
Langit masih biru dan tersenyum,mencoba tertawa di kegelisahan hati ku saat ini.Itulah yang aku lakukan.Mencarimu dalam kegelapan nafas,kesesakan yang aku dapatkan.Entahlah,kenangan manis itu justru semakin menyakitkan.Sekarang saat ini ku yakini takkan ada cinta yang pantas untukku.Sedang apa dan dimana dirimu yang dulu ku cinta.Ku tak tahu,tetap tak tahu seperti dulu.Mungkin takkan ada tempat lagi untukku di hati mu,begitu pula dengan ku tak ada tempat lagi untuk laki-laki lain di hati ku.Meski pun detik ini kau ada di dekat ku,kau sama sekali tak mampu untuk ku sentuh.Taukah engkau setiap tatap mata mu menyiksaku,setiap sentuhan lembutmu membuatku terluka karna semakin lama aku tak pernah mampu meraba kehidupan mu yang kini telah tertutupi awan-awan hitam yang menjadi batas antara kita.
Lighthouse.jpgMaaf,maaf karna aku tlah mencintaimu.jika itu memang salah.Maaf,karna sampai batas nyawa kan di renggut dariku kesalahan itu akan tetap aku lakukan..Tangis dan airmata kan ku tahan demi melakukan kesalahan itu.Salam yang hingga kini sulit terucap dari bibirku,salam yang hingga kini masih ku simpan rapat dalam balutan kegelisahan hati yang mendalam.Salam terindah itu?Inilah aku dengan cinta yang tak pernah terucap.Inilah cintaku yang tak pernah kau tahu.Inilah cintaku yang terkubur dalam pusara rindu yang tak terbatas.Bintang menghiasi malam hari seindah cerita cinta kita.Masa-masa kita bersama tak mungkin bisa ku lupakan.Aku,kau atau siapapun takkan pernah tau bila waktu kita tlah tiba.Karna itu Tony,aku ingin menikmati rasa ini sebisa mungkin,selama nafas ku masih bernaung dalam raga ku ini,karna mungkin hanya sebatas itu lah rasa ku pada mu.Mungkin maut yang akan menghentikan semua itu.Terima kasih karna kau pernah hadir dalam hidup ku,terima kasih karna pernah menciptakan rasa itu untukku,terima kasih untuk senyumanmu.Dalam batas sisa nyawaku,ku tulis perasaan ku dalam sebuah cerita ini.Meski aku tau kau pun takkan pernah menjadi pembaca cerita ini.
Lighthouse.jpg
                                               

                                                Karya :Rutmana Hutagalung
                                                Email: Ana_rut@yahoo.com       

                                                                       

                                       

hari ini hari yang bahagia karna Ibu

Aku Ana,mahasiswa semester satu yang sudah cukup bosan dengan hidup. Sekali waktu aku ingin tau seperti apa kematian. Takkan ada beban pasti. takkan ada hujan. takkan ada kemarahan. takkan da penyesalan.
Kembalu dalam kehidupan monoton yang tidak bermakna membuatku pernah hampur mengakhiri hidupku sendiri. Aku lelah,gundah gelisah. Kalau saja sejenak aku bisa mengakhiri hidup ini,cukup sejam saja. Teman-teman q yang dulu aku anggap adalah salah satu hal yang berharga justru pergi satu per satu meninggalkan aku.Aku hampir putusn asa dengan kehidupan. Menyebalkan
Ada satu hal yang membuatku bertahan. Ibu. dia adalah harta q yang paling berharga,sangat aku cintai,hanya dirinya manusia yang paling ingin aku bahagiakan di dunia ini.
Aku harap aku bisa yahhhhh aku harus bisa membuat Ia bahagia.larna selama ini kehadirannyalah yang menciptakan kebahagiaaan dalam hariku sampai detik ini

Kamis, 14 Juli 2011

mY diary @ 14 July 2011

Dear Diary
Hari ini satu orang teman q lulus Telko di Bandung.Gw tau harusnya gw senang dengar semua tusayang kenyataan nya ga gitu.Beberapa orang sobat yang bener-bener gw sayang udah pergi semua.
ada sih temen gw yang udah empat tahun sahabatan sama gw tapi dy ga mw lagi ngomong bahkan bales sms gw lagi cuma gara-gara gw lulus ujian & dia ga padahal gw bukan orang yang cari temen yang harus nak kuliahan lah nak pejabat lah berpengaruh lah karna buat gw tu swa sama sekali ga penting.Gw sayang sama sahabat dan temen-temen gw tapi ntah kenapa gw slalu ngerasa di tinggalin sama mereka.Mereka selalu pergi sesaat setelah gw nganggap mereka sebagai sodara gw....
huuuuufffffffffffffffttttttttttttttt......kasian banget sih hidup gw :-(
always di tinggalin sama orang-orang yang gw sayang
gw ngerasa bener-bener kesepian di tengah kota sebesar ne.....

hidup tu ngebosenin bgt

Rabu, 29 Juni 2011

Mimpi

Aq bermimpi. . .
Mimpi buatmu bahagia
Mimpi melihat mu tersenyum
Hari ini,MAAF
Aq merasa gagal
Meski mereka bilang aq hebat
Maaf mama,mimpi mu tak mampu q raih
Maaf mama,q mengecewakan mu
Aq ingin menangis mama
Tapi mengapa dirimu tersenyum
Aq sakit karna gagal wujudkan mimpi mu mama
Aq kecewa pada diri ku tapi bersyukur
Kan q wujudkan mimpi itu mama
Pasti,doakan aq mama

Sabtu, 25 Juni 2011

CINTA

Kadang CINTA buat q tangguh
Namun juga buat q rapuh
Untukmu dariku 
Cinta yang kau tinggalkan

Dulu,kau & aku mengurai rasa
Merangkai sebuah cerita
Tanpa kata dengan rasa
 Tanpa ada makna

Hingga saatkau pergi
Nurani q terluka perih
Tanpa q sadari
Rasa itu terselip di hati