Maaf. . .kata yang tak pernah mampu tuk ku ucapkan padamu.Kau pergi tinggalkan aku dengan senyuman dan kau bisa melihatku menangis saat mengantarkan kepergianmu.Hei…adakah rasa yang lain yang tercipta dalam segenap benak dan pikiranmu????Pernahkah terbersit dalam pikirmu betapa gundah jiwaku saat tak mampu menemukan mu dalam setiap langkahku???Adakah kau peduli setiap cucuran air mata yang tercipta tanpa mu di sisiku?Aku ada,tepat di hadapan mu namun dengan tega kau palingkan wajahmu dariku,dengan sepenuh hati kau tinggalkan aku dalam diammu.Aku terpaku,berharap waktu kembali pada masa aku tak mengenalmu,berharap masa memilihku untuk maut,dengan begitu takkan pernah ada rasa sakit ini.Hilang,telah hilangkah kata-kata yang dulu pernah kau nyatakan padaku???Telah hilangkah rasa yang pernah tercipta darimu untukku???Telah hilangkah setiap keeping kenangan yang pernah tercipta antara kita???Semudah itukah kau lupakan rasa???
Hanya tanya.Tanya yang tak pernah ku dapat jawabannya.Tanya yang membuatku dilema luar biasa.Tanya yang selalu menjadi bayangan dirimu dalam benakku.Kata telah terucap dalam setiap nada yang ku lantunkan namun tak pernah kau anggap, aku sakit.Salahkah aku jika dalam setiap deru nafas yang ku hembuskan selalu ada namamu???Dosakah aku jika ingin mendapatkan kebebasan cintamu???Bicaralah. . .Aku hanya ingin kau bicara.Aku hanya ingin mendengar satu kata dari mu.Satu kata yang mampu menjadi jawaban atas tanyaku,satu kata yang mampu mengakhiri dilema ini,satu kata yang mungkin mampu membuat aku membenci mu.

“Aku tidak pernah mencintaimu,aku mencintai gadis lain,”ucapmu mudah
“Jadi,selama ini?”desahku dalam tanya.
“Kau hanya sahabat,tak lebih dari itu,”jawabmu tanpa pertimbangan
Tak kuat hatiku bertahan mendengar setiap kata yang terucap dari bibirmu.Mata ini terasa panas sewaktu itu.Aku luluh dalam tetesan air mata dan kau memelukku.Dengan teganya kau peluk aku saat aku mulai belajar membencimu.Dengan teganya kau berikan harapan dalam kekosongan hatimu.Dengan teganya kau buat aku sulit membencimu.

Daun-daun kini berguguran,aku ada diantaranya antara daun-daun kuning pepohonan yang berguguran terhembus angin.Aku adalah daun itu,dan kau adalah angin itu.Kau jatuhkan aku dalam muara kegelapan hati yang tak mampu ku pandang.Kau jatuhkan aku dalam kekelaman durja yang membuat air mata ku menetes tak tertahan.Lalu,mengapa aku kembali kau bawa terbang menuju naungan surga di atas sana.Bagaimana mungkin daun mampu membenci angin yang membuat mereka gugur? Saat angin justru kembali menerbangkan daun itu ke langit tinggi di atas sana.Itulah aku padamu Tony.Itulah aku.
Langit masih biru dan tersenyum,mencoba tertawa di kegelisahan hati ku saat ini.Itulah yang aku lakukan.Mencarimu dalam kegelapan nafas,kesesakan yang aku dapatkan.Entahlah,kenangan manis itu justru semakin menyakitkan.Sekarang saat ini ku yakini takkan ada cinta yang pantas untukku.Sedang apa dan dimana dirimu yang dulu ku cinta.Ku tak tahu,tetap tak tahu seperti dulu.Mungkin takkan ada tempat lagi untukku di hati mu,begitu pula dengan ku tak ada tempat lagi untuk laki-laki lain di hati ku.Meski pun detik ini kau ada di dekat ku,kau sama sekali tak mampu untuk ku sentuh.Taukah engkau setiap tatap mata mu menyiksaku,setiap sentuhan lembutmu membuatku terluka karna semakin lama aku tak pernah mampu meraba kehidupan mu yang kini telah tertutupi awan-awan hitam yang menjadi batas antara kita.


Karya :Rutmana Hutagalung